Simbol-simbol Kesyirikan Reiki
Dalam literatur kuno maupun tradisi paganisme, simbol bukanlah sebatas goresan tinta yang tidak memiliki makna. Dalam ajaran Kabbalis dan Masonic, simbol memiliki makna dan hakikat yang sangat mendalam. Demikian pula yang terjadi pada reiki. Dalam setiap aliran Reiki, simbol berfungsi sebagai alat bantu dalam penyaluran energi. Biasanya penerapan pembuatan simbol dengan menggunakan jari-jari tangan yang dirapatkan lalu menulis di udara dengan niat membentuk simbol lalu diperintahkan agar menarik energi Ilahi. Untuk suatu keperluan atau pun dengan niat saja. Terkadang penulisan simbol ini juga dilakukan di atas kertas, bahkan ada juga yang hanya sebatas menggambarkannya di dalam pikiran (visualisasi). Orang yang melakukannya biasanya menggambar simbol Reiki tertentu satu kali dan menyebutkannya sebanyak tiga kali.[1]
Dari mana datangnya simbol Reiki? Ada banyak sekali versi dalam berbagai macam aliran Reiki mengenai asal-usul adanya simbol-simbol Reiki. Ada sebagian Grand Master Reiki yang mengklaim mendapatkannya dari channeling, wangsit atau diberitahu oleh suatu makhluk di perjalan astral. Bahkan ada yang mengatakan diberi langsung oleh Tuhan. Ada seorang clairvoyance (mengaku bisa mengetahui hal-hal yang ghaib) dari Barat yang menyatakan simbol-simbol Teramai datangnya dari Tuhan sendiri.[2]
Dianne Stein menceritakan ketika menerima simbol Tummo untuk pertama kalinya dan mendapati simbol tersebut bisa menggantikan simbol Daikomyo (bentuknya seperti spiral), dan bisa menimbulkan energi yang lebih besar, dia langsung mengatakan “pantas saja, ini kan spiral Tuhan (perempuan, Goddess Bunda Maria)”.
Dianne Stein termasuk mereka yang menyatakan bahwa Reiki Guide-lah (para Ascended Master) yang menyempurnakan dan membantu seluruh attunement yang dilakukannya.[3] Menurut Dianne Stein, dari pertemuannya dengan Ascended Master melalui meditasi yang memberi wangsit mengatakan ada 300 simbol Reiki di Tibet yang menanti untuk diketahui umum. Menurut situs website Vinny Amador, dengan menerima attunement Seichem “Master saya mempunyai puluhan simbol, empat di antaranya diterimanya dari Sai Baba sendiri secara ghaib.”[4]
Di balik semua makna filosofis simbol-simbol Reiki ini, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Simbol Reiki seperti simbol Raku (bentuk petir) sebenarnya merupakan lambang kekuatan dewa petir Tibet yang bernama Vajrapani atau dalam bahasa Tibet disebut Dorju Raiten (kekuatan langit yang terang benderang). Simbol ini dianggap lambang kekuatan tertinggi di bumi yang bisa dikuasai manusia dan hanya dapat digunakan secara sempurna oleh seorang dewa. Maknanya, jika seseorang membuat simbol Raku dan memanggil namanya, sesungguhnya dia telah memanggil kekuatan dewa petir Tibet. Dengan kata lain, sadar atau tidak, seseorang akan berbuat syirik pada Allâh Ta'âlâ karena memanggil dan meminta kekuatan dewa-dewa masyarakat Tibet!
Salah satu simbol Reiki ada yang bernama Sei Hei Ki bermakna “Yang mempersatukan Tuhan dengan Hamba-Nya” (Sungguh sebuah bentuk penghinaan terhadap Allâh Ta'âlâ) atau “Mengaktifkan Sumber yang ada di dalam diri kita”.
Demikian juga adanya penggunaan simbol-simbollainnya seperti simbol Hon Sha Sho Nen, Gtummo, Dai Ko Myo, Cho Ku Rei, yang aslinya adalah “mantera tertulis” berasal dari Tibet atau tepatnya berasal dari “Doktrin Mistik Tantra Tibet”.
Dari keterangan sederhana ini kita sudah bisa mengambil konklusi, bahwa simbol-simbol Reiki tidak lain adalah rajah atau jimat yang biasa digunakan para pendeta Tibet atau brahmana Hindu yang berisi unsur kesesatan penyembahan terhadap dewa-dewa mereka. Boleh dibilang, simbol-simbol ini seperti password untuk memanggil khadam Jin Reiki yang diistilahkan mereka sebagai Ascended Master, Reiki Guide, Angels, Celestial-celestial, dewa atau dewi. Namun hakikat yang sesungguhnya adalah jin-jin kafir maupun fasik yang ingin menjerumuskan manusia dalam kesyirikan.
Tepatlah apa yang difirmankan Allâh Ta'âlâ,
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan[5] kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin : 6)
Al Hafidz Ibnu Katsir berkata, “Di saat jin melihat bahwa manusia mempunyai rasa takut kepada mereka, maka jin-jin itu semakin menambahkan kejahatan terhadap ummat manusia serta semakin menambahkan rasa takut dan gangguan kepada mereka”.[6]
Sesungguhnya simbol-simbol Reiki memiliki prinsip yang sama dengan jimat-jimat yang diberikan dukun, paranormal atau pun kyai sesat (seperti mereka yang menjadikan kitab Mujarrobat Akbar dengan cara memberikan potongan-potongan ayat Al-Qur'an yang dibolak-balik dan berisi penyembahan dan pemanggilan syaithan). Bedanya, jika simbol rajah atau jimat Reiki itu memakai tulisan kanji Jepang atau Tibet, sedangkan jimat-jimat mujarrabat iti menggunakan tulisan Arab. Allâhul Musta'ân...
Dari mana datangnya simbol Reiki? Ada banyak sekali versi dalam berbagai macam aliran Reiki mengenai asal-usul adanya simbol-simbol Reiki. Ada sebagian Grand Master Reiki yang mengklaim mendapatkannya dari channeling, wangsit atau diberitahu oleh suatu makhluk di perjalan astral. Bahkan ada yang mengatakan diberi langsung oleh Tuhan. Ada seorang clairvoyance (mengaku bisa mengetahui hal-hal yang ghaib) dari Barat yang menyatakan simbol-simbol Teramai datangnya dari Tuhan sendiri.[2]
Dianne Stein menceritakan ketika menerima simbol Tummo untuk pertama kalinya dan mendapati simbol tersebut bisa menggantikan simbol Daikomyo (bentuknya seperti spiral), dan bisa menimbulkan energi yang lebih besar, dia langsung mengatakan “pantas saja, ini kan spiral Tuhan (perempuan, Goddess Bunda Maria)”.
Dianne Stein termasuk mereka yang menyatakan bahwa Reiki Guide-lah (para Ascended Master) yang menyempurnakan dan membantu seluruh attunement yang dilakukannya.[3] Menurut Dianne Stein, dari pertemuannya dengan Ascended Master melalui meditasi yang memberi wangsit mengatakan ada 300 simbol Reiki di Tibet yang menanti untuk diketahui umum. Menurut situs website Vinny Amador, dengan menerima attunement Seichem “Master saya mempunyai puluhan simbol, empat di antaranya diterimanya dari Sai Baba sendiri secara ghaib.”[4]
Di balik semua makna filosofis simbol-simbol Reiki ini, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Simbol Reiki seperti simbol Raku (bentuk petir) sebenarnya merupakan lambang kekuatan dewa petir Tibet yang bernama Vajrapani atau dalam bahasa Tibet disebut Dorju Raiten (kekuatan langit yang terang benderang). Simbol ini dianggap lambang kekuatan tertinggi di bumi yang bisa dikuasai manusia dan hanya dapat digunakan secara sempurna oleh seorang dewa. Maknanya, jika seseorang membuat simbol Raku dan memanggil namanya, sesungguhnya dia telah memanggil kekuatan dewa petir Tibet. Dengan kata lain, sadar atau tidak, seseorang akan berbuat syirik pada Allâh Ta'âlâ karena memanggil dan meminta kekuatan dewa-dewa masyarakat Tibet!
Salah satu simbol Reiki ada yang bernama Sei Hei Ki bermakna “Yang mempersatukan Tuhan dengan Hamba-Nya” (Sungguh sebuah bentuk penghinaan terhadap Allâh Ta'âlâ) atau “Mengaktifkan Sumber yang ada di dalam diri kita”.
Demikian juga adanya penggunaan simbol-simbollainnya seperti simbol Hon Sha Sho Nen, Gtummo, Dai Ko Myo, Cho Ku Rei, yang aslinya adalah “mantera tertulis” berasal dari Tibet atau tepatnya berasal dari “Doktrin Mistik Tantra Tibet”.
Dari keterangan sederhana ini kita sudah bisa mengambil konklusi, bahwa simbol-simbol Reiki tidak lain adalah rajah atau jimat yang biasa digunakan para pendeta Tibet atau brahmana Hindu yang berisi unsur kesesatan penyembahan terhadap dewa-dewa mereka. Boleh dibilang, simbol-simbol ini seperti password untuk memanggil khadam Jin Reiki yang diistilahkan mereka sebagai Ascended Master, Reiki Guide, Angels, Celestial-celestial, dewa atau dewi. Namun hakikat yang sesungguhnya adalah jin-jin kafir maupun fasik yang ingin menjerumuskan manusia dalam kesyirikan.
Tepatlah apa yang difirmankan Allâh Ta'âlâ,
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan[5] kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin : 6)
Al Hafidz Ibnu Katsir berkata, “Di saat jin melihat bahwa manusia mempunyai rasa takut kepada mereka, maka jin-jin itu semakin menambahkan kejahatan terhadap ummat manusia serta semakin menambahkan rasa takut dan gangguan kepada mereka”.[6]
Sesungguhnya simbol-simbol Reiki memiliki prinsip yang sama dengan jimat-jimat yang diberikan dukun, paranormal atau pun kyai sesat (seperti mereka yang menjadikan kitab Mujarrobat Akbar dengan cara memberikan potongan-potongan ayat Al-Qur'an yang dibolak-balik dan berisi penyembahan dan pemanggilan syaithan). Bedanya, jika simbol rajah atau jimat Reiki itu memakai tulisan kanji Jepang atau Tibet, sedangkan jimat-jimat mujarrabat iti menggunakan tulisan Arab. Allâhul Musta'ân...
Notes :
[1]Hidup Sehat Dengan Reiki dan Tenaga-tenaga Non Reiki, hal 299. Prof. Sutan Reimi-Grasindo Jakarta.
[2]Lihat : Membongkar Kesesatan Praktek Sihir Pada Reiki, Tenaga Dalam dan Ilmu Kesaktian, hal. 48.
[3]Lihatlah bagaiamana penipuan syaithan kepada para ahli meditasi yang mendapatkan pengetahuan dan pencerahan bathil yang bertentangan dengan ajaran Islam mengenai asal-usul manusia dan mendapatkan bantuan dari syaithan itu sendiri dalam prosesi memberi attunement!
[4]Lihat : Membongkar Kesesatan Praktek Sihir Pada Reiki, Tenaga Dalam dan Ilmu Kesaktian, hal. 48.
[5]Ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap kuasa di tempat itu.
[6]Lihat penjelasan tafsir ayat tersebut dalam kitab tafsir beliau.
[2]Lihat : Membongkar Kesesatan Praktek Sihir Pada Reiki, Tenaga Dalam dan Ilmu Kesaktian, hal. 48.
[3]Lihatlah bagaiamana penipuan syaithan kepada para ahli meditasi yang mendapatkan pengetahuan dan pencerahan bathil yang bertentangan dengan ajaran Islam mengenai asal-usul manusia dan mendapatkan bantuan dari syaithan itu sendiri dalam prosesi memberi attunement!
[4]Lihat : Membongkar Kesesatan Praktek Sihir Pada Reiki, Tenaga Dalam dan Ilmu Kesaktian, hal. 48.
[5]Ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap kuasa di tempat itu.
[6]Lihat penjelasan tafsir ayat tersebut dalam kitab tafsir beliau.
Comments